Jumat, 04 April 2014

Ultah Baby "A" ketiga - Mr. Expressive

Tahun lalu, aku menulis proses menghadirkan baby "A" ke dunia ini. Hari ini sudah pas setahun beranjak dari masa aku menulis itu. Dia menjelma menjadi anak yang pintar berekspresi dan berkata-kata. Dia tidak bisa menyembunyikan rasa bahagia, sedih, marah dan penasarannya. Pernah sekali rasa penasarannya hampir menghentikan detak jantungku ketika tiba-tiba ia memisahkan diri dari rombongan aku, daddy dan kedua orang saudaranya di pagi hari ketika kami ke pasar sayur di Siantan (sebelumnya, kami menyaksikan tugu equator di pagi hari mengikuti keinginan kedua saudaranya). Rasa sedihnya sering tiba-tiba terlihat dari mata yang bisa tiba-tiba berkaca ketika dia ditegur dengan suara agak meninggi dengan sedikit "ancaman". Marahnya yang lucu. Dalam kondisi hati begini, ia sering bolak-balik jalan, duduk bahkan kadang mengambil buku terlebih dahulu baru duduk di sudut-sudut rumah dekat "bookshelf", dengan mengomel gak karu-karuan kadang gak jelas bahasanya dan bola mata larak lirik ke orang yang dituju amarahnya. Dan, terakhir rasa bahagianya yang pada hari ini terlihat dengan senyum lebarnya ketika memaksaku mengeluarkan kue ultahnya, ketika difoto, dan ketika ia melompat-lompat sambil menyanyikan lagu "happy b'day" sampai meniup lilin dan membagikan kue kepada kami.

Hari ini adalah ultah baby "A" yang ketiga. Aku lebih intensif mengamati perkembangannya ketimbang kedua orang saudaranya karena empat setelah ia lahir aku memutuskan untuk tidak lagi bekerja dan terikat secara full pada lembaga manapun. Aku menyaksikan bagaimana ia mampu menggambarkan lingkaran-demi lingkaran membentuk wajah terdiri dari kepala dan mata serta menarik garis bibir (tersenyum) dengan satu tarikan dan mendekati sempurna tanpa-terputus dan saling nyambung. Yang lain, kemampuannya meghafal lagu dan percaya diri menyanyikan lagu berbahasa Inggris dengan "bahasa" dia.

Ehm, terlalu banyak tentangmu, sama seperti ketika aku tak mampu menuliskan sekian banyak tentang kedua saudaramu karena memang ini tidak akan pernah tertuangkan dengan lengkap hanya dengan tulisan. Tapi kita tahu, kita saling mencinta dan saling membutuhkan. Aku masih mengingatkan bahwa kau akan menemukan jalanmu sendiri kelak. Hari ini, membuatmu bahagia adalah bahagiaku meski hanya dengan kesederhanaan yang kita bagi bersama sepupumu Jojo, mami, tante-tantemu, sepupu Yuen dan Rere, tante Erny Ibu Baptismu dan dua anaknya dan beberapa ucapan selamat di dinding facebookku dari beberapa temanku baik yang mengenalmu ataupun tidak. Hadiah-hadiah kecil membanjirimu mulai dari miniatur pesawat airbus, mobil transporter, dan mobil ranger, tetapi doa dan restu untukmu membumbung tinggi. Berbahagialah nak dan ijinkan aku membahagiakanmu dengan kebahagiaan yang sebagiannya juga berasal darimu. Begitulah Tuhan menciptakan lingkaran yang membuat kita saling terhubungkan satu sama lain. Ingatkan aku kelak jika aku tak rela melepas tali kekangmu atas nama kebaikan dan kebahagiaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tekun itu pantang tertekan, belajar dari propagasi "Peace Lily"

Memahami sebuah proses apalagi menjalaninya memerlukan ketekunan dan kesabaran. Seringnya pada prosesnya, lagi-lagi berproses terkadang penu...