Senin, 02 Juli 2018

Bawang DAYAK, Si Umbi Merah Beragam Nama

Ada yang menyebutnya Bawang Mekkah dan ada yang menamainya Bawang Dayak. Lebih dari itu, ada yang menyebutnya Bawang Berlian. Di kampung kelahiranku, orang menyebutnya Bawang Lema'. Di beberapa artikel, anda mungkin menemukan sebutan Bawang Tiwai dan Bawang Sabrang atau Bawang Hutan. Konon, menurut ibuku, aku kecil dan kakakku sering sekali main masak-masakan di halaman rumah dan mencabuti bawang ini yang begitu banyak tumbuh di halaman. Kami sering langsung memakannya ataupun membakarnya sebelum dimakan di saat bapak membakar sampah daun-daunan pohon kayu di sore hari. Kami sering mencacah tumbuhan ini dengan parang sebagai perlengkapan main masak-masakan atau belangun* dalam bahasa ibuku.

Salah satu tumbuhan satu family dengan bawang atau jenis umbi-umbian yang umbinya berwarna merah ini, konon berkhasiat untuk kesehatan karena memiliki anti oksidan tinggi dan bersifat anti kanker. Rasanya sedikit pahit-pedas begitu jika dikonsumsi segar. Ada yang senang mengkonsumsinya langsung, ada yang menambahkannya dalam campuran sayuran atau lauk dan ada yang membuatnya dalam bentuk bubuk setelah diiris dan dihemur kering kemudian diseduh air pana dan ada juga gang menyeduhnya dalam bentuk irisan2 kecil seperti ini setelah dijemur kering sebelumnya.


*Belangun merupakan istilah umum untuk menjelaskan aktifitas bermain, dalam bentuk apa saja, tapi lebih ke bermain peran, mulai dari masak-masakan, dokter-dokteran ataupun artis-artisan, dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tekun itu pantang tertekan, belajar dari propagasi "Peace Lily"

Memahami sebuah proses apalagi menjalaninya memerlukan ketekunan dan kesabaran. Seringnya pada prosesnya, lagi-lagi berproses terkadang penu...