Sabtu, 09 April 2016

Merawat Ingatan di Baturaya

Sekedar merawat ingatan. Ini adalah sisi belakang sebuah rumah tempatku menginap, yang terhubung dengan dapur. Katakan saja ini dapur khusus perapian dengan kayu bakar. Di sini, aku bukan hanya membaui wangi kayu yang terbakar tapi aroma tanakan nasi dari uapnya yang mengepul. Di balik tembok kayu, sebenarnya membentang tanaman padi yang menghijau di ladang keluarga ini (aku lupa ini rumah Pak siapa, duh...sungguh keterlaluan). 


Kepingan-kepingan ini mengisi ruang kerinduan pada wajah-wajah penuh harapan bapak/ibu dan anak-anak di pertemuan kala itu dan wajah-wajah sebelumnya di ruang dan waktu yang berbeda. Lintasan waktu dan peristiwa pun tak sekedar mengisi ingatan, tetapi pundi-pundi ilmuku dari mereka semua.


Tekun itu pantang tertekan, belajar dari propagasi "Peace Lily"

Memahami sebuah proses apalagi menjalaninya memerlukan ketekunan dan kesabaran. Seringnya pada prosesnya, lagi-lagi berproses terkadang penu...