Adenium Black Jack |
Tahun lalu (2018), aku dan kedua sahabatku merayakan ulang tahun kami bersamaan karena tanggalnya yang berdekatan di bulan Juni. Kami merayakan dengang sederhana bertepatan persis dengan tanggal ultahku, bertempat di rumah sahabatku yang hanya berselang satu hari lebih dulu dari tanggal kelahiranku. Iseng, akupun "memaksa" diberi hadiah ultah salah satu jenis koleksi adenium yang begitu banyak di rumahnya. Dan aku berhasil. Aku mendapatkannya. Pilihanku jatuh pada Black Jack.
Tahun ini, sudah genap setahun Black Jack berada di rumah, dan ia mekar pertama kali dengan dua kuntum di bulan Mei lalu. Jadilah ia sasaran lensa makroku. Akhirnya...aku bisa juga memamerkan dua kuntum itu ke pemberinya, sahabatku yang selalu meminta aku memberi "progress report" pertumbuhan Black Jack. Black Jack ini adalah jenis kelompok varietas, yakni hasil perkawinan atau persilangan dengan kelompok spesies dari jenis asli. Asalnya dari Bangkok, begitu;ah dijelaskan oleh sahabatku, si pemberinya. Hasil persilangan seperti ini memunculkan bentuk baru yang bisa dilihat dari kelopak bunganya berlapis (ber-layer) seperti mawar, tidak seperti jenis asli yang kelopaknya hanya satu lapis. Pun demikian dengan warnanya yang cenderung bergradasi seperti Black Jack ini dengan gradasi warna ungu dan merah menghasilkan warna mendekati maron dan hitam. Indah bukan?!.
Adenium ini merupakan tanaman hias sukulen (memiliki batang yang menyimpan banyak cadangan air). Di Indonesia, ia juga sering dikenal dengan sebutan kamboja. Menurut Mas Wiki, adenium atau kamboja ini berasal dari Asia Barat dan Afrika, dari daerah gurun pasir yang kering, dari daratan Asia Barat sampai Afrika. Iapun sering dijuluki sebagai mawar gurun/padang pasir (desert rose).